Cara menyimpan daging yang baik adalah salah satu kunci menjaga kesegara daging. Cara penyimpanan daging sangat berpengaruh pada kualitas serta keamanan konsumsinya. Kalau tidak disimpan dengan benar di cold storage, maka mikroorganisme bisa berkembang pada daging mentah. Selain menurunkan kualitas rasanya, ini tentunya sangat berpengaruh pada kesehatan kita
sebagai orang yang mengkonsumsinya.
Berbagai bakteri bisa menyebabkan penyakit seperti tifus dan infeksi usus. Penyimpanan daging yang kurang baik bisa menyebabkan freezer burn pada daging. Ini terjadi saat makanan yang beku menjadi kering akibat terkena paparan udara atau karena menguapnya air dari makanan karena suhu freezer atau lemari pembeku yang tidak konsisten. Lalu bagaimana caranya simpan daging yang benar agar tetap segar dan tidak membusuk? Berikut penjelasannya.
Cara Menyimpan Daging yang Benar
Berikut ini tips simpan daging agar benar-benar lebih terjaga kualitasnya:
- Jangan Dicuci Lebih Dulu
Jika daging belum akan dimasak maka daging sebaiknya tidak dicuci lebih dulu untuk kemudian disimpan dalam kulkas. Mencuci daging sapi ataupun daging kambing ketika akan disimpan hanya akan menambahkan kandungan air pada daging tersebut. Menyimpan daging yang penuh dengan air akan membuat daging menjadi lebih mudah mengalami freezer burn.
Freezer burn adalah kondisi yang terjadi ketika makanan sudah rusak oleh oksidasi dan dehidrasi karena udara telah mengenai makanan. Daging yang mengalami freezer burn akan tampak mengering. Selain itu, proses pencucian membuat daging rentan terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari tempat pencucian ataupun air itu sendiri.
- Segera Masukkan Daging ke Dalam Kulkas
Daging mentah, baik itu daging sapi, daging kambing atau ayam akan jauh lebih baik kalau tidak disimpan terlalu lama pada suhu ruangan. Apalagi daging hanya diletakkan di sembarangan tempat. Kalau demikian, bukan tidak mungkin daging bisa terkontaminasi berbagai bakteri termasuk Salmonella yang bisa menyebabkan tipes dan E. Coli yang bisa menyebabkan diare sampai infeksi
usus serius.
Suhu sendiri bisa sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Jadi, sangat penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas atau gudang pendingin minimal 1 jam setelah daging didapatkan. Pada suhu yang sangat dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
- Potong Daging Kecil Sebelum Akhirnya Disimpan
Daging sapi atau daging kambing sebaiknya dipotong lebih dulu menjadi bagian yang lebih kecil. Hal ini bisa mendatangkan beberapa manfaat. Misalnya daging dengan ukuran lebih kecil tentu akan lebih mudah dicairkan dibandingkan dengan potongan yang besar. Di samping itu, memotong daging menjadi lebih kecil akan meminimalisir kontak daging lain yang belum akan diolah dengan tangan yang kemungkinan telah terkontaminasi bakteri yang menjadi bibit penyakit.
- Bungkus Daging dengan Plastik
Sebelum disimpan dalam kulkas atau lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan menggunakan plastik supaya permukaannya tidak kering atau mengalami freezer burn, apalagi jika daging tersebut punya kadar lemak yang tinggi. Membungkus daging dengan menggunakan plastik atau wadah tertutup juga bisa menghindarkan daging terkontaminasi bakteri dari bahan makanan lainnya selama disimpan dalam almari es/kulkas atau di tempat sewa gudang frozen.
- Simpan dalam Freezer Supaya Lebih Tahan Lama
Supaya lebih tahan lama, daging harus disimpan di dalam freezer dengan suhu kurang dari -12°C. Pembekuan telah diakui sebagai suatu cara yang sangat efektif untuk pengawetan daging. Cara ini akan menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tidak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas ataupun rasanya.
Cara ini bisa menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas ataupun rasanya. Sebagian besar nilai gizi daging akan dipertahankan selama pembekuan dan hanya zat makanan yang larut dalam air yang akan hilang bersama dengan cairan daging selama proses pencairan kembali.
Jika cara pembekuan dan penyimpanannya memang benar, maka kerusakan aroma, warna dan sari minyak akan lebih kecil. Pembekuan pada suhu di bawah -10° C, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba serta enzim akan berkurang.